
BRMP Kalsel Saksikan Penandatanganan Kontrak Cetak Sawah Rakyat: 7.436 Ha Lahan Siap Digarap
BANJARBARU (brmp-kalsel) --- Komitmen Kalimantan Selatan menuju swasembada pangan terus digencarkan. Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kalimantan Selatan turut menyaksikan momen penting dalam upaya tersebut, yakni penandatanganan kontrak pekerjaan Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang digelar di Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (24/07/2025).
Acara ini menjadi tonggak dimulainya proyek cetak sawah seluas 7.436,2 hektare yang tersebar di tujuh kabupaten. Sebanyak 14 penyedia jasa konstruksi hadir dan menandatangani kontrak kerja sebagai bentuk keseriusan mereka dalam mendukung program nasional swasembada pangan.
Dalam sambutannya, Mulyono, SP,MM, Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, menyampaikan keyakinannya bahwa para penyedia yang hadir adalah mitra terbaik yang telah lolos seleksi ketat. Ia menekankan bahwa cetak sawah bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi merupakan amanah besar dari pemerintah untuk menjaga keberlangsungan lahan pertanian di tengah ancaman alih fungsi lahan yang terus meningkat.
“Menteri Pertanian berpesan bahwa program cetak sawah wajib sukses. Indikatornya jelas: pekerjaan selesai tepat waktu dan lahan siap langsung ditanami,” tegas Mulyono.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Ir. H. Syamsir Rahman, MS menyampaikan bahwa pelaksanaan proyek akan diawasi secara ketat. Ia memberikan sinyal bahwa penyedia yang menunjukkan kinerja cepat dan berkualitas akan diprioritaskan untuk tahap berikutnya, sementara yang lambat bisa mendapat sanksi hingga pemutusan kontrak.
“Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan sendirian. Penyedia akan didampingi dan diawasi oleh tim, mulai dari penanggungjawab kabupaten, dinas pertanian kabupaten, TNI, hingga para penyuluh pertanian,” tambah Syamsir.
Dengan sinergi berbagai pihak dan semangat gotong royong, proyek cetak sawah rakyat di Kalimantan Selatan diharapkan menjadi model sukses pemulihan lahan pertanian dan peningkatan produksi pangan nasional.(/snh)