BSIP Kalsel Ikuti Seminar Hasil Kegiatan RCM Indonesia
BOGOR (bsip-kalsel) --- Kerjasama Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dengan International Rice Research Institute (IRRI) melalui kegiatan Rice Crop Management (RCM) melaksanakan kegiatan seminar hasil secara hibrid di Aula BSIP Tanaman Pangan pada 18-19 Desember 2023. Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh sembilan tim satker pelaksana kegiatan kerjasama RCM Indonesia lingkup BSIP antara lain BSIP Kalimantan Tengah, BSIP Kalimantan Selatan, BSIP Padi, BSIP Sumatera Utara, BSIP Jawa Barat, BSIP Sulawesi Selatan, BSIP Jawa Timur, BSIP Jawa Tengah, BSIP Sumatera Selatan dan IRRI Indonesia.
Sekretaris BSIP Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Kelompok Pengelolaan Hasil Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan, Dr. Nuning Agrosubekti, SP, M.Sc membuka langsung acara ini. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa project RCM ini atau LKP (layanan konsultasi padi) merupakan salah satu project yang pertama dilegalkan ketika BSIP berdiri. Ditambahkan olehnya bahwa project ini bukan yang pertama kali muncul namun merupakan metamorfosis dari project yang telah dibina sebelumnya dengan baik ketika masih menjadi Badan Litbang Pertanian.
Tim RCM Indonesia wilayah Kalimantan Selatan diwakili oleh Harun Kurniawan, S.Pt yang menyampaikan perkembangan kegiatan pada MH 2023/2024. Kegiatan seminar hasil RCM Indonesia ini bertujuan untuk melihat progres pelaksanaan RCM dari setiap provinsi yang terlibat. Selain itu juga sebagai upaya dalam menyelesaikan dua target output utama yaitu laporan RCM 2023 sesuai dengan format yang ditentukan dan mempercepat likuidasi anggaran tahun 2024. Hal ini karena beberapa provinsi harus segera mengejar musim tanam karena telah memasuki musim penghujan sehingga sangat diharapkan laporan kegiatan dapat diselesaikan dengan baik sehingga awal tahun 2024 likuidasi anggarannya dapat bersama-sama diwujudkan.
Penyampaian seminar hasil RCM ini sekaligus menggambarkan evaluasi pelaksanaan NOPT dan LKP, pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dan Key Informant Interview (KII), pelaksanaan bimbingan teknis, adanya kendala dan solusi pelaksanaan kegiatan tahun 2023 serta rencana tindak lanjut di tahun 2024 mendatang.