Potensi Jahe Sebagai Komoditas Ekspor di Kalimantan Selatan
BANJAR (bsip-kalsel) --- Bertempat di Kantor Desa Kertak Empat, Kec. Pengaron, Kab. Banjar, Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin menggelar "Bimbingan Teknis Budidaya Jahe dan Potensi Ekspornya", Selasa, 03 Oktober 2023. Acara ini dibuka oleh Kepala Desa Kertak Empat Suparno dan dilanjutkan sambutan dari Dinas Pertanian Kabupaten Banjar yang diwakili oleh Rifani Henadi. Acara ini dihadiri oleh sekitar 25 orang yang terdiri atas petani dan penyuluh.
Plt Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin drh. Nur Hartanto, MM dalam sambutannya menekankan bahwa potensi komoditas tanaman yang ada di Kalimantan Selatan perlu digali dan terus ditingkatkan sehingga perlu dilakukan pembinaan dari hulu hingga hilir. Pada acara tersebut, BSIP Kalimantan Selatan yaitu Aulia Dina Pramesti, SP berperan menjadi narasumber yang memaparkan tentang teknik budidaya jahe. Narasumber menurutkan bahwa di Indonesia dikenal ada tiga jenis jahe yaitu jahe merah, jahe putih kecil, dan jahe putih besar. Jahe merah diketahui memiliki kandungan minyak atsiri paling tinggi sebesar 3,9% yang menjadikannya lebih pedas dari jahe yang lain. Jahe memiliki banyak manfaat salah satunya karena adanya kandungan gingerol yang berfungsi sebagai anti inflamasi dan anti oksidan.
Ditambahkan oleh narasumber bahwa budidaya jahe yang sesuai srandard operational procedure (SOP) merupakan salah satu langkah menuju peningkatan mutu sehingga dapat memenuhi pasar ekspor. SOP budidaya jahe diterapkan mulai dari pemilihan/ penetapan lokasi sampai proses panen & pascapanen.
Pada sesi diskusi banyak peserta yang menyoroti terkait proses pascapanen jahe. Pascapanen masih menjadi kendala dalam pembuatan simplisia jahe. Kendala banyak ditemukan pada proses pengeringan dimana rendemennya yang terlalu tinggi karena pengeringan masih dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari.
Pelaku bisnis eksportir komoditas pertanian juga turut dihadirkan pada acara ini. Beliau adalah Bapak Muhammad Syafii pemilik CV. Buana Alam Raya yang bergerak dibidang eksportir produk agriculture. Beliau memberikan motivasi kepada para petani untuk bisa menjadi petani yang memiliki daya saing global yang salah satunya adalah berusaha menghasilkan produk yang memenuhi standar mutu yang berlaku.